PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bandung Martadinata meresmikan Digitalisasi Pasar Cihapit Kota Bandung oleh Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandung Andreas Chandra Santoso, Pemimpin Cabang BRI Bandung Martadinata Triyoga Agung Wibowo, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, Head Area of West Java Grab Ade Ihsan Manan dan Link Aja District Bandung Meizsara Kamandhita, bertempat di House of Tjihapit Bandung, Kamis, (10/12/2020).
Pada kesempatan yang sama bertepatan dengan HUT BRI ke-125, Web Pasar BRI diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang dihadiri Menteri BUMN Erik Thohir dan Menteri Koperasi Teten Masduki. Secara nasional Web Pasar ini sudah diresmikan bukan hanya lokal di Jawa Barat saja, tujuannya agar para UMKM dipasar tradisional bisa bertahan dan mungkin dapat meningkat omsetnya di tengah pandemi. “Hingga kini baru 4.500 pasar yang sudah tergabung dalam Web Pasar dari target 5.000 pasar. Tahun depan BRI akan menambah menjadi 10.000 pasar untuk bergabung ke Web Pasar sesuai arahan Presiden Jowo Widodo pada saat peresmian Web Pasar di Jakarta,” tutur Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandung, Andreas Chandra Santoso di sela-sela acara.
Selain Launching Digitalisasi Pasar Cihapit, pada kesempatan ini dilakukan simbolis MoU BRI Kanwil Bandung dengan Grab Wilayah Jawa Barat, sebagai layanan antar ojek online bagi para pembeli. Selain itu, pemberian CSR berupa bantuan sarana prasana pasar oleh Pemimpin Cabang BRI Bandung Martadinata Triyoga Agung Wibowo dan pemberian face shield untuk pedagang serta celemek BRI. Acara ini, dihadiri oleh Lilik Sungkono Kepala Bagian Bidang Bisnis Mikro Kanwil Bandung, Indra Kusuma Supervisor Bidang Mikro, Asisten Manager Pemasaran Mikro BRI Bandung Martadinata Erwin Sofiar, Lurah Cihapit Inda Choerul Bariah, Perwakilan Kapolsek Bandung Wetan, Kepala Pasar Cihapit Novan, perwakilan pedagang dan tamu undangan.
Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandung, Andreas Chandra Santoso, mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap para pedagang, ini karena banyak orang khawatir pergi ke pasar. “BRI bekerja sama dengan pengelola pasar memberikan edukasi bagi para pedagang pasar untuk mengimplementasikan pemasaran secara online via Web Pasar, mekanisme pembayaran digital serta pengiriman barang ke pembeli. “Untuk mendorong tingkat produktivitas pedagang pasar tradisional di Jawa Barat pada era kenormalan baru, BRI Kanwil Bandung telah meresmikan 26 pasar tradisional melalui Web Pasar termasuk Pasar Cihapit Bandung,” kata Andreas.
“Web Pasar yaitu dukungan digitalisasi di pasar tradisional agar para pedagang dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual. Sehingga transaksi dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar. Web Pasar ini, kita sediakan khusus bagi pedagang pasar. Kita bikin seperti market place dan kita juga buatkan iklan khusus. Sehingga konsumen bisa pesan langsung ke pedagang.
Selain itu, Web Pasar juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pedangan dalam penggunaan teknologi digital. Juga mendorong transformasi pembayaran secara digital yang mudah, cepat dan aman,” jelas Andreas.
Menurutnya, BRI melakukan pendampingan kepada para pedagang pasar tradisional. Seiring berkembangnya usaha para pedagang dengan memanfaatkan digitalisasi, maka ruang BRI untuk melakukan penyaluran kredit UMKM semakin besar. Potensi untuk penyaluran kredit kepedagang di pasar tradisional masih besar sekali, karena jumlah pasar tradisional di Jawa Barat saat ini mencapai 1.400 yang sudah tergabung dalam Web Pasar BRI ada sekitar 600 pasar lebih. Adapun pun melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Kanwil Bandung hingga Desember 2020 telah menyalurkan sebesar Rp 15 triliun bagi para UMKM.
“Bukti cinta dan totalitasnyaBRI kepada para pedagang pasar tradisional, BRI Kanwil Bandung bertepatan dengan HUT BRI ke-125, akan memberikan dana CSR senilai Rp 1,7 miliar untuk 70 pasar terpilih yang ada diwilayah kerja BRI Kanwil bandung. Kami menunggu usulan dari tiap cabang untuk merekomendasikan pasar mana saja yang akan mendapatkan bantuan CSR,” terangnya.
Melalui digitalisasi diyakini akan berdampak positif terhadap peningkatan skala bisnis pedagang pasar dan sektor usaha kecil lainnya. Seiring semakin luasnya cakupan pasar dan efisienya sistem pembayaran. “Karena kan, kini pedagang pasar bisa menjajakan barang dagangannya secara online. Dan juga bisa melakukan transaksi secara lebih efesiensi lagi,” tegasnya.
“Launching Digitalisasi Pasar Cihapit melalui aplikasi “Web Pasar” merupakan suatu dukungan nyata Bank BRI bagi para pedagang dan juga pelaku UMKM melalui dukungan digitalisasi di pasar tradisional agar para pedagang dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual. Sehingga transaksi dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi
Melalui digitalisasi pasar-pasar ini, kedepannya kami akan kembangkan aplikasi serta fitur - fitur pembayaran. Bagaimana para pedagang ini menjadi terbiasa dan merasakan kemudahan. Yang kami berikan kemudahan bukan hanya para pedagangnya saja tapi juga para pembelinya. Mereka melakukan pembayaran melalui Link Aja karena akan mendapatkan cashback sebesar 20%, jadi semuanya di untungkan dan mendapat manfaatnya.
BRI ingin agar para pedagang atau pelaku UMKM bisa naik kelas, sehingga bisa bertahan dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Sudah saatnya UMKM Indonesia ini naik kelas. Para pedagang yang mau daftar di webpasar cukup mudah, caranya para pedagang dapat menghubungi kantor unit BRI terdekat atau Mantri BRI dan menjadi nasabah BRI terlebih dahulu. Selain itu, para anggota ini nantinya diberikan sosialisasi dan pelatihan dengan di bantu adminya masing-masing,” tuturnya Andreas.
Harapannya para pedagang ini dapat menjadi bagian dari kehidupan rutinitas, terutama dalam mengelola manajemen keuangan yang baik dan dapat melakukan setor serta tarik secara online sehingga dapat terwujudnya inovasi digitalisasi pasar. “Kami yakin, para UMKM sehat dipasar tentu ekonomi bisa berjalan baik. Ini menjadi tugas utama BRI dalam meningkatkan pendapatan para UMKM. Terutama dalam pembukuan secara digital, agar UMKM bisa naik kelas melalui aplikasi gratis yang diberikan oleh BRI yang di beri nama Stroberi Kasir. Melalui pencatatan harian, para pedagang dapat melihat omset dan labanya. Ada pasar ada UMKM, ada UMKM ada BRI. UMKM menjadi sahabat BRI karena UMKM sebagai pertahanan terakhir perekonomian Indonesia,” terang Andreas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, menyampaikan apresiasi apa yang dilakukan BRI dalam meningkatkan pendapatan para UMKM khususnya para pedagang pasar tradisional melalui digitalisasi pasar. Ini salah satu cara untuk menghindari penyebaran Covid - 19 yang hingga kini belum tau sampai kapan berakhir.
Menurutnya, inovasi yang di gagas BRI sangat mulia, selain para UMKM di didik untuk pintar juga mereka dapat meningkatkan omsetnya tatkala sekarang banyak masyarakat yang takut untuk pergi ke pasar karena kondisi pandemi. “Kami berharap agar semua pasar khususnya di Kota Bandung dapat ikut tergabung dengan Web Pasar BRI. Kami atas nama Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Walikota, sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta dan dukungan BRI dalam meningkatkan perekonomian khususnya untuk para UMKM di Kota Bandung,” pungkasnya.
0 Comments