Penyelenggaraan pendidikan tinggi merupakan bagian tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pendidikan nasional, sesuai dengan amanat pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peran perguruan tinggi sebagai penyelenggara layanan pendidikan tinggi sangat strategis dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, menghasilkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu pendidikan tinggi di Indonesia yang sangat besar potensinya, baik secara kualitas maupun kuantitas adalah Politeknik Kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes). Poltekkes Kemenkes sebagai lembaga pre-service pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia bidang kesehatan, karena menghasilkan hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diamanatkan Undang-undang tenaga kesehatan nomor 36 tahun 2014. Hal ini, menempatkan Poltekkes Kemenkes menjadi lembaga pendidikan yang signifikan dalam memberikan sumbangan sumber daya manusia bidang kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, Tuntutan pengembangan kerjasama dan jejaring dengan berbagai pihak. diharapkan akan mengokohkan peran Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai mitra pemerintah dan swasta dalam berbagai program pembangunan kesehatan.
Salah satu bidang Kerjasama lintas sector yang di kembangkan Poltekkes Kemenkes Bandung adalah keterlibatan secara aktif dalam manajemen penanggulangan bencana, khususnya bidang kesehatan di Jawa Barat. Hal ini sangat penting, mengingat Jawa Barat, sebagai provinsi dengan potensi dan resiko bencana terbesar di Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan program Resilience Culture Province Programe, Suatu program yang dirancang untuk menyiapkan Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang tangguh menghadapi segala bentuk bencana.
Baru-baru ini, tepatnya sejak tanggal 12 April sampai dengan 1 Juni 2021, mahsiswa Program pendidikan profesi Ners pada Jurusan Keperawatan bandung, Poltekkes Kemenkes Bandung, menyelenggraakan pembinaan masyarakat Desa Suguh Mukti Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung dengan melakukan pemberdaayan masyarakat dalam PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT, Pelatihan dan simulasi ini juga merupakan implementasi dari Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Civitas akademik Jurusan keperawatan dalam ememrankan Fungsinay sebagai perguruan Tinggi,
Acara puncak program kegiatan tersebut, dilaksanakn pad atanggal 26 - 29 April 2021 dengan diselenggarakannya gladi simulasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Bencana yang di[pilih sesuai dengan [otensi bencana prioritas diwilayah RW 05 dan RW 12 Desa Sugih Mukti, yaitu perans erta masyarakat dalam penanggulangan Covid 19 dan tanggap darurat Gempa bumi bidang kesehatan oleh Masyarakat setemapat,
Simulasi di lakukan di wilayah terbuka, dengan emlibatkan berbagai pemangku kepentingan,. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kecamatan Pasie Jambu,, Kepala Desa Sugih Mukti, PT Geodipa Indonesia dan unsur pimpinan Jurusan Keperawatan Poltettek Kemenkes Bandung.
Dalam pelatihan dan simulasi ini, pemberdayaan masyarakat diarahkan pada peningkatan kapasisrtas masyarakat untuk mengenal bahaya bencana dilingkungannya, membuat rencana kontingensi wilayah, dan melakukan berbagai bantuan bidang kesehatan yang dapat di berikan oleh masyarakat secara mandiri, seperti : Membuat sistem peringatan dini berbasis budaya lokal, melakukan pertolongan pertama pada korban bencana, dengan melakukan :Bantuan hidup dasar, peraweatan luka dan pebalutan sederhana, pemeriksaan tanda-tanda vidatal, melakukan evakuasi sederahan yang aman sampai korban ditolong oleh petugas kesehatan.
Selain sebagai Pengabian masyarakat, kegiatan ini juga sebagai implementasi pelaksanaan Mata kuliah Penanggulnagan bencana berbasis masyarakat oleh masiswa Progarm Studi Pendidikan Profesi ners. Praktik Profesi Keperawatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat merupakan implementasi dari kegiatan pembelajaran penciri atau unggulan institusional di tatanan masyarakat. Mata Kuliah ini merupakan salah satu pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Panduan Praktik Profesi Keperawatan manajemen bencana berbasis masyarakat ini risi tentang bagaimana penerapan praktik pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dan keluarga dengan penekanan pada Pengurangan Resiko Bancana Oleh Masyarakat (PRBOM) dengan menitikberatkan pada jenis bencana prioritas yang ada di masyarakat diserta bencana yang saat ini sedang terjadi yakni pandemi Covid-19.
Kegiatan ini sangat relevan dengan upaya Jurusan keperawatan sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan tenaga perawat dalam bidang kebencanaan. Karena pada akhir perawat sebagai tenega kesehatan akan senantiasa berada di garda tersdepan dalam setiap kejadian bencana, khususnya dalam bidang kesehatan. Perawat, sebagai tenaga kesehatan professional diharapkan memainkan peranan yang strategis dalam mensikapi hal diatas. Praktek dan pelayanan keperawatan yang sudah mulai bergeser ke tingkat komunitas dengan berbagai spesialisasi keilmuan keperawatan hendaknya mulai menyentuh bidang-bidang spesifik yang akan mengembangkan keilmuan keperawatan sekaligus menunjukan eksistensi spesialisasi yang terkini. Program pemberdayaan masyarakat dalam bidang kebencanaan akan lebih efektif apabila diawali dengan mengarah pada kelompok produktif, remaja dan berpendidikan. Program pemberdayaan masyarakat dalam konteks keperawatan dikembangkan selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat di setiap daerah, sehingga peka budaya dan menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
0 Comments