Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini (10 Dzulhijjah 1442 H) di lingkungan RW 16 Perum Tirta Desa Langosari Kecamatan Pameugpeuk Kabupaten Bandung, berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes), meskipun dalam suasana pandemi. Bukan halangan untuk tetap menlaksanakan ibadah qurban di hari raya idul adha. Malah tambah semangat untuk melaksanakan qurban sapi maupun kambing menurut kemampuan masayarakat tirta regency. Bukan hanya itu saja justru untuk tahun ini semakin meningkat dan berjalan dengan lancar. Bahkan menurut ketua RW 16 tirta regency Yudi Nugraha mengacungkan jempol kepada panitia qurban dengan semangat memberikan pemberitahuan terus menerus untuk mengajak berqurban di perum tirta regency dan hal hasil mendapatkan 8 sapi pilihan terbaik dan beberapa domba baik perorangan maupun ada sumbangan dari yayasan lain khusus hewan domba. Ketua DKM Darul Muqomah H Ery Sobari Tirta regency mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh lapisan masayarkat tirta regency yang sudah menyisakan sebagaian hartanya untuk melaksanakan ibadah qurban. Adapaun dari ketua panitia bapak Galih dan jajarannya juga turut mengucapkan terimakasih telah diberikan kepercayaan yang baik untuk mengelola agenda pelaksanaan qurban di hari raya idul adha sehingga berjalan dengan baik tentunya dengan protokol kesehatan yang baik dan ketat. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan tertib seluruh panitia melaksanakan prokes yang baik dan benar.(memakai masker,cuci tangan,jaga jarak,sediakan stanitaizer dan lainnya)
Antusias dan semangat tinggi umat muslim di kompleks Tirta Regency meneladani kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as tidak pudar. Sehingga pelaksanaan sholat Idul Adha yang di gelar dijalan utama dalam kompleks berjalan dengan baik dan hikmah sehingga masayarakat merasa nyaman dan khusyu tentunya dengan prokes yang berjalan dengan baik.Ada satu hal yang unik dari panitia qurban kompleks tirta regency DKM Darul Muqomah yaitu alat perebahan sapi, apabila sapi akan di sembelih dengan alat yang diciptakan ini maka hewan sapi merasa nyaman, alat ini terbuat dari besi seperti meyerupai kandang sapi tentunya dengan adanya roda memudahkan sapi untuk direbahan, sehingga tidak ada lagi penyembelihan secara tradisonal cenderung menyakitkan dan bisa membahayakan kecelakan bagi orang. Sosok tersebut terkadang kaki sapi menendang kepada orang atau menginjak, dengan adanya alat ini maka kemudahan merebahkan sapi sangat efektif dan membuat waktu jauh lebih cepat. Ide cemerlang ini muncul dari ketua DKM mesjid Tirta regency H Ery Sobari beserta yang laiinya bagaimana cara memudahkan dalam rebahan untuk pelaksanaan qurban hari raya idul adha. Adapun caranya pertama hewan sapi dimasukan ke alat perebah kemudian pasang menguci yang sudah tersedia ikat badan dan kaki sapi lalu setelah kuat dikunci turunkan alat perebahan pelan – pelan lalu dorong ke tempat penyembelihan. Itu memakan waktu kurang lebih 30 menitan. Sehingga aman dan nyaman dalam pelaksanaan penyembelihan qurban dan jauh dari kecelakaan. Yang unik lagi adalah pemberian penghargaan berupa sertifikat yang langsung di tanda tangan oleh ketua DKM dan Ketua Panitia sebagai wujud penghargaan kepada shohibul qurban yang sudah ikut berqurban hewan sapi maupun domba di lingkungan perum tirta regency dan ucapan terimakasih dari panitia qurban. Inilah bukti nyata dimana umat muslim di kompleks tirta regency kabupaten bandung memperioritaskan hari raya idul adha meski banyak aturan yang di berikan oleh pemerintah akan tetapi dengan melaksanakan secara seimbang baik dan benar maka tercipta sesuatu yang indah hasilnya dengan hikmah berjalan dengan lancar baik sholat idul adha maupun pemyembelihan hewan qurban, sehingga masayarakat akan tercipta saling bantu membantu,hormat menghormati,partisapasi dalam hal kebaikan untuk kepentingan dan kebersamaan menuju kemajuan jangka panjang.amin.(Oc)
0 Comments