Perang Bubat yang terjadi pada abad ke-14 merupakan insiden perselisihan terbesar antara Suku Jawa dan Suku Sunda. Perang ini menjadi penyebab munculnya mitos larangan pernikahan antara orang Jawa dan Sunda.Perisitiwa ini diawali kisah percintaan putra mahkota Kerajaan Majapahit, Prabu Hayam Wuruk, dengan putri Kerajaan Negeri Sunda, Dyah Pitaloka Citraresmi. Kisah percintaan mereka dieksploitasi oleh Mahapatih Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada, sebagai tanda takluknya Kerajaan Negeri Sunda di bawah Majapahit. Hal ini membuat Prabu Maharaja Kerajaan Sunda, Linggabuana tidak terima dan melakukan perlawanan di Pesanggarahan Bubat.
Akan tetapi itu hanya mitos belaka yang terjadi pada waktu zaman dahulu,akan tetapi untuk sekarang – sekarang ternyata banyak pasangan yang menikah antara sunda dan jawa. Hal ini yang dialami oleh tokoh masayarakat baleendah kab bandung. Beberapa hari lalu tepatnya tanggal 14 maret 2023 sebut saja putri cikal Indah Permata Sholihah SAB putri dari H Muhammad asep yusup SE akan dipinang oleh sang pujaanyanya Muhammad Lutfi Hamdani orang keturunan jawa. Hal ini membuat suatu kebahagia seorang pengusaha dibidang tekstil yang beroperasi di majalaya ibun untuk melepas kebahagian putrinya di pinang oleh oaring keturunan jawa . sehingga ada pribahasa kolaborasi antara sunda dan jawa yang menuju puncak kebahagia selamanya yang dilandaskan dengan izin allah swt bahwanya akan menjadi hidup rumah tangga yang bahagia sakinah dan mawadah.
Kolaborasi sunda jawa akan tersaji disini dimana buat kami memaknai pernikahan putri cikal kami ini ibarat pengulangan sejarah baonya yg dulu menikah dengan keturunan kademangan Pekalongan selanjutnya merentet ke Yogya.
Memang sebelumnya H Asep Muhammad Yusuf ini saudaranya akan yang menikah kepada turununan orang jogja sehingga menurun terjadi kepada anaknya sehingga terwujud pada bulan maret 2023.
Begitu banyak ucapan dari berbagai kerabat serta klien yang datang dengan ikhlas sambil mengucapkan selamat antara lain
1.Wilujeng mungkas lalagasan. Mugia janten kulawarga samawa,
lambat lambut deet rezekina.
Artinya: Selamat mengakhiri masa sendiri. Semoga jadi keluarga samawa, langgeng
dan murah rezeki.
2. Wilujeng
ngambah sagara kahirupan anu enggal, sasarengan ngawangun rumah tanggi anu
sakinah mawaddah warahmah. Sing bagja ti dunya parat dugika surga.
Artinya: Selamat menembuh segara kehidupan baru, bersama-sama membangun rumah
tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Semoga bahagia di dunia sampai ke surga.
Artinya: Selamat menikah. Semoga sakinah mawaddah warahman, rukun dan bersama sampai kakek nenek.
4. Wilujeng
ngambah rumah tanggi. Mugia Samawa sareng sawalasna aya dina kabagjaan lahir
sinareng batin.
Artinya: Selamat berumah tangga. Semoga Samawa dan selalu ada dalam kebahagiaan
lahir dan batin.
5. Wilujeng
ngawangun rumah tanggi, mugi sing janten kulawargi anu sakinah mawaddah
warahmah kalayan enggal dipaparin putra anu soleh/solehah.
Artinya: Selamat membangun rumah tangga, semoga jadi keluarga sakinah mawaddah
warahmah serta cepat mendapat anak soleh/solehah.
Itulah beberapa ucapan nya antara kolaborasi jawa dan sunda sehingga kebudayaan modernsasi berpadu dengan indahnya sehingga membuat pasangan ini sangat bahagia,semoga menjadi pasangan sampai akhir hayat amin.
0 Comments