Apresiasi Wakil Presiden terhadap Keberhasilan Program OPOP Jabar


ONETUNEJABAR.COM, Kab. Cirebon -
Program One Pesantren One Product (OPOP) merupakan inisiatif yang berperan penting dalam mewujudkan visi Jabar Juara Lahir dan Batin, dengan fokus pada pemberdayaan pesantren. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pesantren untuk mengembangkan bisnis mereka agar dapat mandiri secara ekonomi.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum (RINDU), program OPOP memiliki target untuk mendapatkan partisipasi 5.000 pesantren dalam waktu lima tahun. Saat ini, target tersebut telah tercapai.

Seiring berjalannya waktu selama empat tahun, jumlah pesantren yang terlibat dalam program OPOP terus bertambah. Pada tahun pertama, ada 500 pesantren yang berpartisipasi, dan transaksi bisnis mencapai Rp21 miliar. Di tahun berikutnya, dengan 1.000 pesantren bergabung, transaksi meningkat menjadi Rp136,5 miliar. Pada tahun 2022, dengan 270 pesantren yang terlibat, nilai transaksi mencapai Rp42,1 miliar.

Keberhasilan program OPOP mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. Beliau melihat bahwa pemberdayaan pesantren melalui program ini memiliki potensi untuk membangun ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja di sekitar pesantren. Wapres juga menekankan bahwa banyak pesantren yang tidak hanya mempekerjakan masyarakat, tetapi juga menghasilkan produk yang dapat diekspor ke luar negeri.

Ma'ruf Amin juga mencatat bahwa peran pesantren telah berkembang dari sekadar pusat pengembangan Islam dan pembentukan ulama, menjadi pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Hal ini perlu terus didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan, karena potensi ekonomi dari pemberdayaan pesantren sebelumnya kurang diakui.

Dengan demikian, program OPOP tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi pesantren dan masyarakat sekitar, tetapi juga mengubah peran tradisional pesantren dalam pembangunan ekonomi, membuka peluang baru, dan mengangkat potensi ekonomi yang sebelumnya belum tereksplorasi dengan baik.

Post a Comment

0 Comments