ONETUNEJABAR COM,Dewan Pengurus Komisariat Poltekkes Kemenkes Bandung, Pada tanggal 1 s.d 10 Desember 2023 menyelenggarakan kegiatan Pengabdian masyarakat Bertemakan ” ImplementasiModel Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (MPRB2M) Bidang Kesehatanb”, di desa Sugih Mukti, Kecamatan Psir jambu Kabupaten Bandung. Pengabdian masyarakat dilaksankan dalam bentuk kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat dalam mempersiapkan desa yang tangguh Bencana.
Kegiatan ini selaras dengan program pemerintah yaitu pengurangan resiko bencana berbasis Masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan dalam menunjang program pengabdian Masyarakat ini diantaranya : Fokus Grup Discussion (FGD). Wawancara mendalam dan pelatihan penguranagan resiko bencana dalam bidang kesehatan yang dilakukan oleh Masyarakat dengan berbagai pemangku kebijakan, Penyusunan road map potensi bencana dan advokasi penguatan kebiajakan yang peka terhadap resiko bencana di wilayah rawan bencana.
Puncak acara kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh DPK PPNI Poltekkes Bandung tersebut, dilakukan dengan Simulasi Implementasi Model Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat (MPRB2M). Kegiatan siumulasi di dukung oleh Lembaga terkait seperti : BPBD Kabupaten Bandung, Pemerintahan Desa Sugih Mukti, Puskesmas Desa Sugih Mukti, Tagana Kabuipaten bandung, Satgas Penanggulangan Bencana Poltekkes Kemenkes Bandung dan unsur Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai Perwakilan Perguruan Tinggi.
Dalam Pengabdian Masyarakat ini, DPK PPNI Poltekkes kemenkes bandung mendampingi dan memberdayakan Masyarakat untuk memahami bencana sebagai permasalahan Masyarakat dan wilayah yang harus di siapkan antisipasinya sedini mungkin. Untuk itulah Masyarakat diadvokasi melalui pelatihan dan Simulasi keterampilan-keterampilan individu sebagai berikut : Teknik menyelamatkan diri sendiri dan orang lain saat terjadi bencana, Peran kelompok Masyarakat dalam mengahdapi benacna, kekuaran local yang harus di maksimalakan dalam mengahdapi bancana dan keterampilan menyelematkan orang lain seperti : memberikan bantuan hidup dasar, mengobati luka dan perdarahan, memindahkan korban, meminta pertolongan cepat kepada Lembaga terkait dan mengidentifikasi keadaan umum korban benaca ditinjau dari aspek kesehatan baik fisik maupun psikologis. Peserta simulasi dan pelatiahn berjumlah 80 orang, terdiri dari berbagai unsur seperi : pemerintahan desa Sugih Mukti dan kekuaran Lokal yang ada di Desa Sugih Mukti, yaitu : Pasukan jaga Leuweung (PJL), Badan Perwakilan Desa (BPD), Karang Taruna., Kade Kesehatan, Relawan tagana, Tokoh Masyarakat dan Instruktur dari HIPGABI JABAR dan DPK Poltekkes Kemenkes Bandung
Peserta simulasi dan pelatiahn berjumlah 80 orang, terdiri dari berbagai unsur seperi : pemerintahan desa Sugih Mukti dan kekuaran Lokal yang ada di Desa Sugih Mukti, yaitu : Pasukan jaga Leuweung (PJL), Badan Perwakilan Desa (BPD), Karang Taruna., Kade Kesehatan, Relawan tagana, Tokoh Masyarakat dan Instruktur dari HIPGABI JABAR dan DPK Poltekkes Kemenkes Bandung. Pada akhir kegiatan, Dilakukan pernyataan sikap untuk menjadi Desa Tangguh Bencana (DESTANA) oleh seluruh perwakilan warga Masyarakat yang terlibat dalam proses pelatihan dan simulasi dengan menadatangani dokuman pernyataan kesepakatan Bersama. Selain itu di sampaikan pula oleh Kepala Desa Sugih Mukti, H. Ruswan Buchori, bahwa seluruh peserta yang terlibat dalam pelatihan MPRB2M dan proses Simulasi akan ditetapkan sebagai anggota dan pengurus FORUM PENGURANGAN RESIKO BENCANA (FPRB) desa Sugih Mukti. Harapannya, hal ini dapat menjadi cikal bakal ditetapkannya Desa Sugih Mukti sebagai Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Kabupaten Bandung
0 Comments