Onetunejabar.com - Transformasi pembelajaran implementasi kurikulum merdeka mulai dirasakan manfaatnya oleh para guru dan siswa. Penerapan kurikulum merdeka seperti assesment diagnotik,pembelajaran berdiferensisasi,pembelajajaran berbasis proyek,dan sebagainya berhasil membangun ekosistem belajar siswa yang menyenangkan. Siswa yang terlatih mengemukakan pendapat lebih kritis,kreatif dan termotivasi dalam menyelesaikan setiap tantangan yang pembelajaran yang dihadapi.
Ada pun SMAN 27 bandung sudah menjalankan kurikulum merdeka dengan menerapkan karakter setiap siswa keberhasilan tidak ditentukan oleh semata – mata intelektual,sehingga kita harus memberikan karakter moral,etika dan karakter yang baik kepada siswa dan siswinya melalui suatu kebiasaan. Seperti hal kecil dari segi kesopanan,mengucapkan salam pagi,saling menyapa antara teman guru supaya jauh lebih dekat.
Adapaun SMAN 27 yang merupakan salah satu sekolah bungsu di daerah kecamatan gede bage kelurahan rancanumpang sehingga banyak masayarakat yang ingin anaknya masuk kesekolah tersebut, adapun hasil fari manfaat kurikulum merdeka terasa kepada guru dan siswanya seperti contoh kecil disaat jam istirahat para siswa sudah tahu untuk menuju ke mesjid melakukan sholat hal ini juga menjadi patokan karena kebiasaan maka di lihat dulu gurunya dan memberikan contoh sehingga otomatis siswa pun ikut kebiasaan melakukan sholat di mesjid sekolah.
Dampak dari keberhasilan kurikulum merdeka yang di terapkan di SMAN 27 ini sangat segnifikan sehingga kedekatan antara guru dan siswa akan terjalin dengan baik, dikarena lahan SMAN 27 sangat luas dan ada beberapa pembangunan kelas sehingga sebagian pembelajaran ada di dalam ada juga di luar sehingga tidak jenuh bahkan pembelajaran diluar merupakan salah satu pembelajaran kurikulum merdeka sehingga tidak jenuh dan bisa menjadi moment keakraban sesama siswa dan guru untuk membahas sesuatu tentang pembelajaran.
Penerapan implementasi sosial terhadap pembelajaran siswa dan siswi SMAN 27 sudah dilakukan tentunnya dengan bermacam – macam tema tentang kepedulian sosial,pelestarian budaya lokal sudah dilakukan oleh karena itu para siswa sangat antusias. Ini merupakan salah satu penanaman karakter sehingga para siswa mudah – mudahan bisa menjadi generasi penerus menjadi indonesia emas.
Menurut kepala sekolah SMAN 27 Dr. Drs. O. Yoyo Wijaya, M.Pd yang sudah 1 tahun lebih menjabat sebagai kepala sekolah bahwanya tidak ada strategi khusus dalam menerapkan kurikulum merdeka akan tetapi yang penting saat pembelajaran jangan sampai kosong dan jangan sampai terlambat masuk sebab sebagus apapun pendidikan karakter harus memerikan contoh yang baik seperti klo siswa jangan terlambat dan guru pun harus memberikan jauh lebih baik jangan sampai terlambat. Jika guru memberikan tugas maka harus diperiksa sehingga siswa jauh akan lebih serius dalam mengerjakan tugasnya.
Selain itu O. Yoyo selaku kepsek SMAN 27 “Untuk kendala dalam menerapkan kurikulum merdeka bahwanya mental nya guru PNS dan P3K sangat berjauh berbeda karena awal dari guru pns saat dibina menjadi guru akan terasa mudah untuk melanjutkan menjadi prestasi akan tetapi kalau P3K berawal dari pegawai biasa dipaksa menjadi guru sehingga ada kesulitan dan itupun hampir berada di setiap sekolah baik itu negeri maupun swasta.”
Oleh karena itu kepsek SMAN 27 mengungkapkan kepada seluruh para guru untuk terus menerus melakukan atau mengikuti pelatihan – pelatihan yang memang diperlukan untuk wawasan untuk membangun wajah bangsa indonesia kedepan 5 – 10 tahun kedepan sehingga akan tercipta bangsa indoneisa menuju emas.
0 Comments