Onetunejabar.com - Cileunyi, 19 Mei
2025. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini tengah menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia, karena mampu menyerap lebih dari 97
persen tenaga kerja nasional.Terlebih dengan adanya program Makan Bergizi
(MBG), keterlibatan sektor UMKM sebagai rantai pasok terus ditingkatkan demi
menyukseskan program strategis pemerintah tersebut.Tak hanya itu, untuk
meningkatkan produktivitas, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Maman Abdurrahman menyoroti pentingnya negara hadir untuk memberikan
perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pengusaha UMKM.
"Jaminan sosial ketenagakerjaan
sangat penting untuk pekerja-pekerja yang memang terlibat, supaya terlindungi
semuanya. Karena kita tidak pernah tahu jika terjadi apa-apa kepada
pekerja-pekerja. Setidaknya mereka sudah dicover, diberikan jaminan perlindungan
sosial yang aman bagi mereka,"tegasnya.
Sebagai wujud komitmen tersebut, dalam
kegiatan piloting SPPG Ramah UMKM yang dilakukan di Cileunyi, Kementerian UMKM
bersama BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) mendaftarkan pekerja
di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Pondok Pesantren Yayasan
Al-Kasyaf ke dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Deputi Bidang Kepesertaan Program
Khusus dan Keagenan BPJS Ketenagakerjaan, Ady Hendrata menyambut baik
kolaborasi tersebut dan pihaknya juga menaruh perhatian besar terhadap
perluasan kepesertaan pada sektor informal dan UMKM dalam skema perlindungan jaminan
sosial ketenagakerjaan.Hingga saat ini dari 64,2 juta pengusaha UMKM yang ada
di Indonesia, baru 15,6 persen atau sekitar 10 juta diantaranya yang sudah
terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan melibatkan sektor UMKM
pada program MBG, program ini bukan hanya mampu mencerdaskan generasi bangsa
melalui pemenuhan gizi, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi
kerakyatan. Tidak hanya membangun dari pusat tetapi membangun dari ladang, dari
dapur, dari pasar dan dari tangan-tangan pekerja kecil yang menopang
keberlangsungan hidupnya. Disini BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai wujud nyata
komitmen negara untuk melindungi para pekerja yang terlibat didalamnya dari
risiko risiko sosial yang dapat terjadi,"ujar Ady.
Selain kartu kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan, dalam kegiatan tersebut juga diserahkan manfaat jaminan sosial
ketenagakerjaan kepada 3 ahli waris pengusaha UMKM, dengan total mencapai Rp722
juta. Manfaat yang diberikan diantaranya santunan kematian, Jaminan Hari Tua,
dan beasiswa pendidikan bagi 2 orang anak dari TK hingga Perguruan Tinggi.
"Kami meyakini ketahanan pangan
perlu didukung dengan perlindungan sosial dibelakangnya, karena ini bukan hanya
soal perlindungan tapi soal keberlanjutan hidup rakyat yang berkeadilan serta
memastikan bahwa setiap keringat kerja rakyat mendapatkan tempat yang layak
dalam pembangunan nasional,"imbuhnya.
Ady optimis, sinergi yang kuat antara
pemerintah, pengusaha UMKM dan BPJS Ketenagakerjaan dapat membangun ekosistem
perlindungan yang inklusif bagi seluruh pekerja dari kota hingga desa, serta
dari pabrik hingga warung kecil, sehingga Indonesia emas yang bebas cemas dapat
terwujud.
0 Comments