ISBI Bandung Lepas 273 Mahasiswa KKN 2025, Perkuat Sumedang Jadi Puseur Budaya Sunda

 

 

Onetunejabar.com - Kabupaten Sumedang – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung secara resmi melepas 273 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang. Langkah ini menjadi wujud nyata integrasi nilai-nilai kebudayaan dalam pengabdian kepada masyarakat.

Mahasiswa KKN ISBI Bandung berasal dari lima program studi, yaitu Seni Tari (55 mahasiswa), Karawitan (76 mahasiswa), Teater (48 mahasiswa), Seni Murni (29 mahasiswa), dan Antropologi Budaya (64 mahasiswa).

Serah terima peserta KKN digelar di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Selasa, 22 Juli 2025. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Sumedang, jajaran pimpinan daerah, Rektor ISBI Bandung bersama civitas akademika, serta Vice academica Bank Mandiri Region VI Jawa Barat, Camat Rancakalong dan lainnya.

Mengusung tema "Kontribusi Kampus Berdampak terhadap Penguatan Visi-Misi Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda", program KKN ini menjadi bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN akan berlangsung selama 35 hari, mulai 22 Juli hingga 27 Agustus 2025.

Sebanyak 10 desa di Kecamatan Rancakalong menjadi lokasi KKN, yaitu Desa Sukasirnarasa, Pasir Biru, Rancakalong, Pamekaran, Cibunar, Nagarawangi, Cibungur, Pangadegan, Sukahayu, dan Sukamaju. Wilayah tersebut dipilih karena memiliki potensi budaya tinggi yang belum digarap secara optimal.

 Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D.,Wakil Rektor I ISBI Bandung,

Di lokasi acara Wakil Rektor I ISBI Bandung, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D., menegaskan bahwa pemilihan  Rancakalong bukan tanpa pertimbangan. Wilayah ini dinilai memiliki nilai budaya yang sejalan dengan konsep kampus berdampak yang diusung ISBI Bandung.

Tujuan lain dari KKN ini mendukung program pemerintah daerah dalam berbagai program prioritas, baik dalam

bidang sosial kemasyarakatan, bidang pariwisata berbasis budaya, maupun bidang

pemberdayaan ekonomi kreatif.

Termasuk membangun jejaring kerja sama dan kolaborasi dengan institusi, mitra di daerah dan

masyarakat tempat KKN dilaksanakan.

“Kami melihat potensi budaya lokal seperti geotheater, tarian tradisional, serta kekayaan seni masyarakat yang bisa diangkat dan diberdayakan melalui aktivitas mahasiswa,” jelasnya.

Indra juga menyebut bahwa kegiatan KKN ini tidak hanya berfokus pada seni budaya, namun juga menyasar isu-isu sosial seperti stunting dan pengelolaan sampah yang menjadi perhatian Pemkab Sumedang.

Selain kegiatan reguler, kata Indra peserta KKN ISBI Bandung memiliki tiga luaran khusus, yaitu:  Event seni budaya yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2025 di Geotheater Rancakalong. Menampilkan drama tari berjudul “Hanjuang di Kutamaya,” dan tampilan seni potensial di 10 desa.

Di samping itu akan dilakukan aktivasi gedung Geotheater Rancakalong Sumedang, dan pembuatan 10 Buku Database Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Desa.

 Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum,Rektor ISBI Bandung

Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar KKN biasa, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang ISBI untuk memperkuat Sumedang sebagai pusat budaya Sunda.

“Kami dan Sumedang punya misi serupa, menjadi pusat budaya Sunda. ISBI lebih mengglobal, sementara Sumedang menjadi akar budaya itu sendiri,” ujar Rektor.

Program KKN ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kolaborasi budaya sejak perayaan ulang tahun Kabupaten Sumedang ke-447 tahun. Tak hanya KKN, ISBI juga berkontribusi dalam penelitian, digitalisasi arsip, hingga revitalisasi Museum Raden Machjar Angga Koesoemadinata.

Bahkan, ISBI berencana menghidupkan kembali sejarah Sumedang melalui karya tari dan dramatari "Hanjuang di Kutamaya" yang diharapkan menjadi ikon budaya baru.

Retno menambahkan, penelitian dosen ISBI Bandung akan difokuskan pada kajian budaya, di antaranya kajian "Estetika Tari Tayub Gaya Baru Kasumedangan karya Rd. Ono Lesmana Kartadikoesoemah sebagai Representasi Kaum Menak".

“Kami juga tengah mendigitalisasi dokumen Pak Mahyar Angga Dikusumah, tokoh etnomusikologi Jawa Barat asal Sumedang, agar bisa menjadi Memori Kolektif Bangsa (MKB) bersama Arsip Nasional Republik Indonesia,” kata Retno.

 M. Fajar Aldila, S.H., M.Kn. Wakil Bupati Sumedang,

Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, S.H., M.Kn., menyambut baik kontribusi ISBI Bandung dalam upaya penguatan identitas budaya daerah. Ia menyoroti pentingnya regenerasi dan pelestarian budaya di tengah tantangan modernisasi.

“Kehadiran ISBI di 10 desa Rancakalong ini sangat strategis. Kami butuh eksplorasi budaya yang lebih dalam, sekaligus edukasi sosial terkait stunting dan pengelolaan sampah,” ujarnya.

Pemkab Sumedang juga berencana menghadirkan kalender tahunan kesenian dan budaya, dan mengandalkan dukungan ISBI dalam penyusunan agenda hingga pelaksanaan di pusat-pusat seni seperti Geotheater dan Sumedang Kreatif Center.



 Sebagai mitra utama, Bank Mandiri Region VI Jabar menyatakan dukungannya terhadap KKN ISBI Bandung 2025. Hal ini diutarakan langsung oleh Nopi Sukarsono Vice President Bank Mandiri Region VI Jawa Barat. 

Dikatakannya bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Mandiri dalam mendukung pelestarian budaya lokal di Jawa Barat.

“Kami tidak hanya mendukung di sektor finansial, tapi juga pada kemajuan seni dan budaya. ISBI Bandung adalah mitra strategis kami untuk mewujudkan itu,” ungkapnya.

Program KKN ISBI Bandung 2025 diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial sekaligus pelestari nilai-nilai budaya lokal. Dengan sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan sektor swasta, Sumedang diyakini akan tumbuh sebagai 'Puseur Budaya Sunda' yang kuat, modern, dan mengakar.

Post a Comment

0 Comments