FRIMA 2025: Digitech University Cetak Generasi Digital melalui Riset dan Dorong Publikasi Ilmiah dan Transformasi Digital Dosen serta Mahasiswa

 


Onetunejabar.com - BANDUNG – Digitech University sukses menggelar Festival Riset Ilmiah Manajemen dan Akuntansi (FRIMA) ke-8 di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Rabu (6/8/2025). Acara ini dihadiri 800 peserta dari Bandung, Bogor, Kalimantan Timur, dan Serang, menunjukkan antusiasme besar terhadap inisiatif riset dan digitalisasi.

 Acara tahunan yang telah berlangsung sejak 2018 ini menjadi wadah publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswa, sekaligus menegaskan posisi Digitech University sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi digital di Indonesia.

Rektor Digitech University, Dr. Supriyadi, menjelaskan bahwa FRIMA bukan sekadar ajang akademik, melainkan wujud komitmen universitas untuk mendorong riset yang relevan dan aplikatif. “Riset jangan hanya nangkring di rak buku. Harus dipublikasikan, dibaca, dan diimplementasikan, terutama di dunia industri,” ujarnya. 

Dr. Supriyadi Rektor Digitech University 

Karya-karya terpilih dari FRIMA dipublikasikan dalam prosiding resmi, yang dapat diakses publik untuk mendukung inovasi di berbagai sektor, mulai dari industri hingga pelayanan publik. Mengusung tema “Tantangan dan Peluang Digitalisasi”, FRIMA 2025 menghadirkan seminar nasional yang mengupas dampak peradaban digital dari berbagai sudut pandang.

Acara ini menghadirkan narasumber kompeten, yakni Prof. Dr. Mouammad Benny Alexandri dari FISIP Unpad, Dr. Adiyana Slamet selaku Ketua KPID Jabar, dan Dr. Ira Mirawati, Kaprodi Manajemen Komunikasi Unpad, yang membahas isu krusial seperti penanganan hoaks di era digital.

Supriyadi menegaskan pentingnya literasi digital di tengah pesatnya transformasi teknologi. “Siapa yang tidak menguasai teknologi digital, pasti tertinggal. Dunia industri, pemerintahan, hingga pendidikan kini semuanya berbasis digital,” katanya. 


 “Digitalisasi membuka peluang besar, seperti membangun branding personality melalui media sosial, tetapi juga menimbulkan tantangan, seperti penyebaran hoaks yang harus kita waspadai,” tambahnya.

Diskusi juga mencakup pemanfaatan digitalisasi untuk sektor keuangan dan pelayanan publik, menegaskan urgensi adaptasi teknologi di semua lini. Digitech University menjadikan kemampuan digital sebagai inti pendidikannya.

Supriyadi menjelaskan, setiap mahasiswa, tanpa memandang jurusan, wajib memiliki kompetensi digital dasar sebagai syarat kelulusan. “Baik mahasiswa manajemen, akuntansi, informatika, atau desain komunikasi visual, semuanya harus melek digital. Ini identitas lulusan kami,” tegasnya. 


 Mahasiswa juga didorong memperoleh sertifikasi sesuai bidang ilmunya, memastikan mereka siap bersaing di pasar kerja yang kian digital. Supriyadi berharap FRIMA 2025 memperluas pemahaman publik tentang peran Digitech University sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi digital. “Kami ingin publik tahu, jika ingin ahli digital, Digitech University adalah tempatnya. Kami adalah gerbang menuju peradaban digital,” katanya.

 Ia juga menekankan bahwa tanpa kemampuan digital, peluang di masa depan akan semakin terbatas. Dengan suksesnya FRIMA 2025, Digitech University kembali membuktikan komitmennya untuk mencetak lulusan berkualitas dan menjadi katalis inovasi serta transformasi digital di Indonesia.

Post a Comment

0 Comments