SIMPONI : Strategi Implementasi Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Terintegrasi UPKSDMK Poltekkes Kemenkes Bandung.

 

Dr. Pramita Iriana, S.Kp, M.-Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung

Onetunejabar.com – Bandung - Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Bandung melalui Unit Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan (UPKSDMK) terus berinovasi dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di era global. Salah satu langkah strategis yang sedang dijalankan adalah Strategi Implementasi Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Integratif (SIMPONI) inisiasi Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung Dr. Pramita Iriana, S.Kp, M.Biomed yang dilaunching 25 September 2025. SIMPONI merupakan pendekatan terpadu yang dirancang untuk memastikan lulusan tidak hanya siap kerja, tetapi juga dapat menghadapi tantangan pelayanan kesehatan, termasuk di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Melalui SIMPONI, pengembangan kompetensi dilakukan secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, pelatihan, dan pengelolaan potensi alumni. Tujuannya adalah untuk memastikan mahasiswa yang baru lulus memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional, serta siap menjadi tenaga kesehatan profesional yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan lapangan, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber daya.

Untuk mewujudkan strategi ini, UPKSDMK Poltekkes Bandung mengembangkan lima program prioritas SIMPONI :

1.         SIPANDU (Sistem Informasi Pelatihan Terpadu) – Sistem informasi pelatihan terpadu berbasis digital untuk akses yang lebih luas, termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Platform digital ini mengintegrasikan berbagai pelatihan kompetensi tenaga kesehatan, memudahkan akses informasi, dan monitoring proses pelatihan.

2.         Training Officer Course (TOC) – program penguatan kapasitas instruktur agar mampu memberikan pelatihan dengan metode yang mutakhir dan sesuai standar nasional maupun internasional.

3.         SOPI TARIK (Sistem Operasional Tarif Peningkatan Kompetensi) – sistem manajemen tarif pelatihan yang transparan dan akuntabel, sehingga pelatihan dapat diakses lebih luas dengan biaya yang terukur.

4.         UPK HUB – wadah kolaborasi dan networking yang mempertemukan lulusan, institusi pendidikan, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya dalam satu ekosistem yang saling menguatkan dan juga memastikan kompetensi selaras dengan kebutuhan pasar.

5.         UPK Go Public – strategi publikasi dan branding untuk memperkenalkan kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Bandung kepada masyarakat, dunia kerja, serta mitra nasional dan internasional.

Dengan lima program SIMPONI, Poltekkes Kemenkes Bandung tidak hanya mengembangkan kompetensi tenaga kesehatan, tetapi juga menciptakan strategi integratif yang meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan. Hal ini akan memastikan tersedianya tenaga kesehatan yang kompeten, profesional, dan siap ditempatkan di berbagai zona wilayah, termasuk daerah 3T yang membutuhkan layanan kesehatan merata dan berkualitas.

Langkah strategis UPKSDMK Poltekkes Bandung ini mendukung kebijakan nasional dalam memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan. Ibu Pramita berharap dampak jangka panjang program SIMPONI dapat diadopsi oleh 37 Poltekkes Kemenkes di Indonesia sebagai wujud kontribusi nyata terhadap Pilar ke-5 Transpormasi Kesehatan dan Misi ke-4 Asta Cita Bapak Presiden RI melalui penguatan SDM kesehatan yang unggul dan berkualitas ; UPKnya Unggul SDMnya kompeten.

Post a Comment

0 Comments