Onetunejabar.com
- BANDUNG – Di tengah transformasi pendidikan nasional, SMK Pasundan 2 Kota
Bandung semakin gencar mendorong kolaborasi global untuk membekali siswa dengan
keterampilan. Melalui program magang internasional yang inovatif, sekolah ini
telah mengirimkan sebanyak 30 siswa ke Jepang sejak tiga tahun terakhir.
Inisiatif
ini tidak hanya membuka pintu karir internasional, tetapi juga selaras dengan
Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam dan holistik. Kepala
SMK Pasundan 2 Kota Bandung, Umar Khatob, S.Pd, M.Si menjelaskan program magang
ke Jepang sebagai pilar utama pengembangan siswa.
"Setiap
tahun, kami mengirimkan sekitar 10 siswa untuk magang langsung di
perusahaan-perusahaan Jepang. Hingga 2025 tahun ini, total 30 siswa telah
berpartisipasi, merasakan pengalaman nyata di Negeri Sakura," ungkap Umar.
Kerjasama
ini, yang telah berjalan mulus selama tiga tahun, melibatkan pelatihan teknis
di bidang kejuruan, di mana siswa menerapkan ilmu sekolah secara langsung.
Manfaat program ini melampaui pengalaman praktis semata. Siswa tidak hanya
mengasah keterampilan adaptif, tetapi juga membangun fondasi kompetensi
kolaboratif yang esensial bagi generasi Gen Z.
"Ini
membuka wawasan global, di mana siswa belajar budaya kerja Jepang yang disiplin
dan inovatif, sekaligus memperkuat rasa percaya diri mereka," tambah Umar.
Selain
Jepang, sebagian kecil siswa juga telah ditempatkan di Australia dan Jerman,
memperkaya portofolio internasional sekolah. Umar menekankan pendekatan
non-hierarkis sebagai kunci sukses program ini. "Zaman sekarang adalah era
kolaborasi, bukan lagi hierarki atasan-bawahan. Kami fokus mengayomi siswa,
menjalin kemitraan dengan mitra luar negeri, dan menerapkan Kurikulum Merdeka
secara menyeluruh. Bukan sekadar konsep, tapi implementasi nyata yang
mendalam," jelasnya.
Pendekatan
ini sejalan dengan kebijakan Mendikdasmen RI, di mana pembelajaran dirancang
untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis. Ke
depan, SMK Pasundan 2 berambisi memperluas jangkauan.
Kerjasama
dengan Jepang direncanakan dilengkapi uji kompetensi tahunan untuk menjamin
kualitas lulusan. "Kami berharap tahun depan bisa mengirim siswa ke Korea
Selatan, melengkapi jaringan kami di Asia Timur," kata Umar.
Rencana
ini diharapkan menarik lebih banyak siswa berprestasi, dengan target
peningkatan kuota hingga 15 orang per tahun. Sebagai pondasi utama, program ini
selaras dengan visi misi sekolah. "Pengkuh agama Islam, ilmu dunia
akhirat, luas budaya Sunda. Siswa diajak mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan
budaya Sunda dalam pengalaman global, menciptakan lulusan yang unggul
profesional sekaligus berakhlak mulia,” katanya.
Dengan
demikian, SMK Pasundan 2 tidak hanya membentuk tenaga ahli, tapi juga duta
budaya yang siap berkontribusi di panggung internasional. Inisiatif ini menjadi
inspirasi bagi SMK lain di Indonesia. Di era globalisasi, kolaborasi seperti
ini krusial untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi persaingan ketat. SMK
Pasundan 2 membuktikan bahwa pendidikan vokasi bisa menjadi jembatan menuju
masa depan cerah, di mana siswa tak hanya kompeten, tapi juga berwawasan luas
.jpeg)
.jpeg)

0 Comments